Bantimurung? nama apaan tuh? mungkin itu yang terbersit di benak anda seketika membaca judul tulisan ini. Well, saya jelaskan sedikit tentang Bantimurung.

Bantimurung adalah sebuah cagar alam yang bertempat di Popinsi Sulawesi Selatan, tepatnya 45 km sebelah utara kota Makassar/Ujung Pandang. Cagar alam ini sendiri diklaim mempunyai luas kira-kira 480 km persegi. Nah, Bantimurung ini termasuk salah satu lokasi wisata populer di kota Makassar, karena memang suasana alamnya yang menakjubkan dan masih asri tentunya.

Itu dia foto pertama yang saya jepret. Yep, namanya memang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Bantimurung itu sendiri adalah salah seorang Karaeng (Raja dalam adat Makassar) yang terkenal di jaman dulu, dan tempat semedi (tempat meditasi) Karaeng Bantimurung, ada di dalam salah satu Goa di sekitar Taman nasional tersebut.

Gerbang Utama

Foto apalagi nih? Hati-hati ya, sebelum memasuki taman nasional Bantimurung maka anda akan dihadang oleh seekor kupu-kupu dan seekor Kera besar. Takut?  Ah, Nggak ko cuman ngeri aja :-p

Nah, sekarang kita sampai dipusat tamannya, apa saja sih yang ada di Taman ini? Baiklah, disini saya share-kan sedikit pengalaman saya sewaktu berada dan menikmati fasilitas yang ada disana, adapun lokasi-lokasi wisata yang sering dikunjungi disana antara lain:

  • Air Terjun Bantimurung (Bantimurung waterfall)
  • Museum Kupu-kupu (Butterflies Museum)
  • Gua Karaeng Bantimurung (Karaeng’s Cave)
  • Gua Mimpi (Mimpi Cave)

Namanya tempat wisata berskala Nasional sudah pasti ada pajaknya alias tiet masuknya dong. Nah, selesai parkir kendaraan kami bergegas menuju pintu masuk dan saya tidak lupa nge-jepret pemberitahuan harga tiket disitu.

Harga Tiket Masuk/Orang

Lho, emang ada tourist (wisatawan manca negara)? Ada dong, 😀 ternyata sewaktu kami berkunjung kesana, ada juga wisatawan dari manca negara dua orang (sepertinya suami istri). Terang saja mereka jadi bulan-bulanan pengunjung lokal yang berniat berfoto bareng, dan Bule-nya hanya bisa senyam senyum aja tanpa bisa berkata-kata. hahahaha

Air Terjun Bantimurung

Nah, gambar diatas adalah gambar air terjun Bantimurung. Air terjun ini diklaim memiliki tingi kurang lebih 15 meter dan lebarnya kira-kira 20 meter. Disekitarnya ada beberapa fasilitas tambahan yang tentunya dengan biaya tambahan juga seperti untuk sewa ban sebesar Rp. 10.000,- Sarapan pagi nasi kuning seharga Rp. 5.000,- (murah dengan porsi dan rasanya yang lumayan bagus), dan tikar untuk lesehan (tempat duduk), untuk tikar ini tidak sempat bertanya harganya, karena kami memang tidak berencana duduk di tikar. hehehehe

Disebelah kiri gambar tersebut ada tangga menuju ke atas, diatas ada objek wisata yang saya sebutkan sebelumnya yaitu Gua Karaeng Bantimurung (Gua Batu) dan sebelah kanan gambar tersebut ada jalan meunuju Gua Mimpi.

Gua Batu

Nah, di Gua batu ini saya hanya jepret satu foto saja, karena terang saja namanya Gua pasti dalamnya gelap, karena keterbatasan gadget  (no flashlight), saya mengurungkan niat saya untuk jepret foto. Disini ada biaya tambahan lagi lho, ( namanya juga Indonesia 😀 ), untuk masuk ke dalam sebenarnya cukup dengan membayar sewa lampu senter (flashlight) seharga Rp.10.000,-/pcs. Berhubung kami semua orang baru, sekalian saja kami sewa tour guide-nya alias pemandu gua tersebut. Awalnya Daeng (sebutan sopan untuk bapak dalam bahasa Makassar) itu mematok harga Rp. 60.000,- untuk sewa lampu petromaks + Guide. Tapi setelah proses tawar menawar akhirnya daeng tersebut setuju dengan sewa Rp. 50.000,-.

Di dalam gua itu sendiri dijelaskan Daeng tersebut sedikit sejarah gua tersebut dan profil bebatuan yang ada dalam gua tersebut, sampai ke bagian ujung gua yakni tempat semedi dan tempat sembahyang-nya Karaeng Bantimurung. Hmmm lumayan dapat pelajaran sejarah singkat,,, 😀

Selesai dari Gua Batu, saya dan teman-teman saya kembali ke arah pintu masuk Taman Nasional Bantimurung, disana ada satu objek wisata lagi yakni Museum Kupu-kupu.

Pintu Masuk Museum Kupu-kupu

Untuk masuk ke museum kupu-kupu ini cukup bayar sewa masuk seharga Rp. 6.000,-/Orang. Didalam museum ini ada spesies kupu-kupu dengan berbagai family. Konon ada 270 spesies kupu-kupu yang hidup bebas di Bantimurung ini, tetapi data terkahir tahun 2010 hanya bisa ditemukan sebanyak 90 spesies. Nah, di museum ini sendiri ada berbagai family kupu-kupu yang sudah diawetkan, kata pemandunya sih kupu-kupunya mati dulu (dimakan usia) baru diawetkan, tapi kurang tau kebenarannya :-D.

Kupu-kupu yang diawetkan

Untuk menjaga populasi kupu-kupu ini sendiri, di museum kupu-kupu ini sudah disediakan penangkaran kupu-kupu. Menurut penjaganya lumayanlah untuk mempertahankan populasi kupu-kupu tersebut.

Baiklah, sekian dulu pengalaman saya selama bersahabat dengan alam Bantimurung, harapan saya mudah-mudahan anda senang membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat, Terimakasih.